Siswa SMA Negeri 2 Kota Depok berhasil membuat pesawat ringan tanpa awak, dengan penggerak tiga baling-baling. Pesawat itu dibuat untuk diikutkan dalam lomba robot tingkat pelajar. Dan sempat dipamerkan pada pameran Hari Pendidikan Nasional, (2/5/2012) di Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta. Alfin dan Rendi yang menjadi anggota tim perakit pesawat menjelaskan, pesawat itu dapat difungsikan untuk mendeteksi korban bencana alam.
"Dengan dilengkapi GPS dan kamera video, pesawat ini dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan korban di lokasi bencana. Pesawat ini mampu terbang hingga jarak dua kilometer," kata Rendi. Keunikan lainnya, pesawat karya pelajar itu dibuat dari bahan-bahan sederhana, seperti rangka dari aluminium dan pelindung baling-baling dari baskom plastik yang dipotong. Tenaga penggeraknya menggunakan baterai kering.
"Dengan dilengkapi GPS dan kamera video, pesawat ini dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan korban di lokasi bencana. Pesawat ini mampu terbang hingga jarak dua kilometer," kata Rendi. Keunikan lainnya, pesawat karya pelajar itu dibuat dari bahan-bahan sederhana, seperti rangka dari aluminium dan pelindung baling-baling dari baskom plastik yang dipotong. Tenaga penggeraknya menggunakan baterai kering.
"Untuk baterai masih menjadi salah satu kendala karena hanya tahan sekitar tiga hingga lima menit saja. Kami sedang memesan baterah yang lebih tahan lama. Semoga malam ini sampai, dan kita bisa sempurnakan pesawat ini," tutur Alfin. Meskipun sederhana, namun keberhasilan pesawat ini untuk terbang menunjukkan bahwa pelajar Indonesia khususnya di tingkat SMA telah mampu mengaplikasikan teknologi untuk membantu kehidupan manusia.
Semoga info diatas dapat memotivasi generasi-generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan mengharumkan Negara Indonesia di mata internasional. Apakah apresiasi anda ?. <@>
Tidak ada komentar:
Bagilah komentar singkat anda untuk kemajuan blog ini